- 1. Tentukan Tujuan dan Kebutuhan Website Anda
- 2. Periksa Portofolio dan Testimoni Klien
- 3. Cek Pengalaman dan Spesialisasi Agensi
- 4. Pastikan Desainnya Responsif dan User-Friendly
- 5. Keamanan Website Harus Jadi Prioritas
- 6. Perhatikan Dukungan dan Pemeliharaan
- 7. Pertimbangkan Aspek SEO dan Kecepatan
- 8. Bandingkan Harga, tapi Fokus pada Value
- 9. Pilih Agensi yang Memberikan Konsultasi Gratis
- 10. Lihat Integrasi Teknologi & Sistem Bisnis
- Kesimpulan
1. Tentukan Tujuan dan Kebutuhan Website Anda
Langkah pertama yang sering diabaikan banyak pemilik bisnis adalah memahami tujuan pembuatan website itu sendiri.
Apakah Anda ingin website company profile, toko online, atau portal pemesanan layanan?
Menentukan tujuan akan membantu Anda memilih agensi yang memiliki pengalaman relevan.
Contoh: bisnis e-commerce butuh agensi yang paham integrasi pembayaran. Perusahaan jasa butuh desain company profile yang memperkuat brand.
2. Periksa Portofolio dan Testimoni Klien
Sebelum sepakat, telusuri portofolio agensi untuk melihat hasil nyata mereka.
Perhatikan struktur navigasi, estetika desain, dan kecepatan situs pada contoh proyek live.
Baca testimoni klien untuk menilai komunikasi, kepatuhan deadline, dan kepuasan hasil kerja.
3. Cek Pengalaman dan Spesialisasi Agensi
Jangan memilih agensi hanya karena mereka "bisa membuat website".
Pilih yang memahami kebutuhan industri Anda dan memiliki spesialisasi sesuai proyek.
Misalnya, Kodeweb berpengalaman membuat website custom untuk startup hingga perusahaan besar — berguna untuk kebutuhan teknis dan keamanan.
4. Pastikan Desainnya Responsif dan User-Friendly
Mayoritas pengguna mengakses situs lewat smartphone — desain responsif wajib dimiliki.
Selain tampilan, navigasi harus mudah: menu jelas, tombol CTA mudah ditemukan, dan alur informasi logis.
Desain yang ramah pengguna meningkatkan waktu kunjungan dan konversi.
5. Keamanan Website Harus Jadi Prioritas
Keamanan sering dianggap remeh hingga terjadi insiden.
Pastikan agensi menerapkan SSL, backup otomatis, dan proteksi dasar terhadap serangan umum.
Opsional: layanan monitoring dan maintenance berkala untuk menjaga stabilitas jangka panjang.
6. Perhatikan Dukungan dan Pemeliharaan Setelah Website Selesai
Membangun website bukan akhir, melainkan awal siklus pemeliharaan.
Pastikan ada paket maintenance untuk update, optimasi performa, dan perbaikan bila ada masalah.
Tanpa dukungan purna-jual, website berisiko cepat usang atau bermasalah.
7. Pertimbangkan Aspek SEO dan Kecepatan Website
Website yang indah tapi lambat akan sulit bersaing di mesin pencari.
Pastikan agensi memahami SEO dasar: struktur URL, meta tag, dan optimasi kecepatan.
Website dengan pondasi SEO yang baik membantu mendatangkan traffic organik secara konsisten.
8. Bandingkan Harga, tapi Fokus pada Value
Harga memang penting, namun jangan pilih hanya karena murah.
Agensi murah sering mengorbankan kualitas, keamanan, atau dukungan purna-jual.
Pilih berdasarkan nilai jangka panjang dan ROI yang dapat diberikan website tersebut.
9. Pilih Agensi yang Memberikan Konsultasi Gratis
Agensi yang baik memulai dengan mendengarkan, bukan langsung menjual paket.
Konsultasi gratis membantu memastikan solusi sesuai tujuan bisnis Anda.
Gunakan sesi konsultasi untuk menilai wawasan, metode kerja, dan kecocokan tim.
10. Lihat Integrasi dengan Teknologi dan Sistem Bisnis Anda
Pastikan agensi mampu mengintegrasikan website dengan sistem yang Anda gunakan.
Contoh integrasi: CRM, WhatsApp API, sistem pembayaran, atau software akuntansi.
Integrasi yang tepat meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pengguna.
Kesimpulan
Memilih jasa pembuatan website profesional berarti menimbang pengalaman, kualitas teknis, keamanan, layanan purna-jual, dan nilai jangka panjang.
Jika Anda ingin bantuan membuat website yang sesuai kebutuhan bisnis, pelajari layanan jasa pembuatan website profesional dari Kodeweb.